Sabtu, 27 Maret 2010

peralatan klimatologi

Gambar 1. Sonic Wave Analyzer (SOWAN)
SOWAN adalah instrumen ukur kecepatan gelombang ultrasonik pada sampel batuan. Melalui alat ini dapat terbaca waktu tempuh gelombang P dan S secara akurat, karena pulsa tegangan bernilai 350 V dan lebar pulsa 1 ns. Instrumen ukur ini dapat digunakan untuk analisa kekuatan batuan, uji tak rusak (NDT) melalui analisa citra ultrasonik tomografi ataupun analisa fisika batuan (rock physics). Dari citra tomografi (image slicing) dapat dianalisa keberadaan void, honeycomb, aliran fluida, dsb. Instrumen ini juga bermanfaat untuk menganalisa kekuatan bahan, beton misalnya, melalui penurunan parameter elastik dinamik. Dengan input ukuran panjang (dimensi), densitas dan waktu tempuh gelombang, dapat dihitung poisson’s rasio dinamik, shear modulus, young modulus, dsb. SOWAN sangat bermanfaat bagi teknik sipil, mekanika batuan, dan juga ahli geofisika untuk analisa fisika batuan (rock physic). Khusus untuk analisa fisika batuan, instrumen ini dapat dimodifikasi untuk simulasii pengukuran kecepatan gelombang sonik insitu melalui panambahan tabung tekanan tinggi (tertekan triaxial). Melalui studi ini dapat ditentukan fisbilitas seismik 4D dan prosesing seismik 3D.
Dalam seismik 4D, survey seismik 3D dilakukan sebelum dan sesudah steam/water injection untuk melihat sebaran minyak dan steam/water yang telah diinjeksikan. Tidak ada jaminan akan kesuksesan seismik 3D yang kedua untuk dapat melihat/memetakan sebaran steam/water dan minyak. Dengan modifikasi melalui alat ini dapat dilakukan studi simulasi/pemodelan fisis gelombang seismik pada core sampel dalam kondisi tertekan triaxial dan bersuhu tinggi (sesuai dengan keadaan insitu). Studi ini dapat melihat apakah gelombang seismik dapat ‘mendeteksi’ (resolve) keberadaan steam/water dan seberapa besar keberhasilan survey 3D. Selain untuk fisibilitas 4D, alat ini juga digunakan pada analisa lanjutan untuk 3D seismik prosesing seperti pemodelan AVO pada perubahan saturasi water sebelum/setelah steam dan Inversi seismik



Umumnya digunakan untuk pengamatan objek malam seperti planet, bintang dsb. Teleskop ini dilengkapi dengan kamera CCD SpectraSource 1024x1024 dan spektrograf dengan disperse 121Å/mm.

Gambar 2. Teleskop Celestron 8 inci
Indikasi aktivitas matahari berupa bintik (Sun Spot) diamati setiap hari menggunakan teleskop C8 inci baik manual maupun digital.







Adalah peralatan pengamatan matahari secara radio bekerja pada Band B dan Band C/D. keluaran berupa semburan (burst) radio matahari yang teramati dalam rentang frekuensi 57-1800 MHz.

Gambar 3. Spektograf Radio SN 4000


Pengamatan lapisan ionosfer (50-1000 Km) menggunakan IPS-71 meliputi frekuensi maksimum, frekuensi minimum, dan frekuensi optimum baik secara sounding vertical maupun Oblique. Data keluaran dalam bentuk ionogram

Gambar 4. Lonosonda IPS-71

Untuk mengamati perilaku atmosfer atas, peralatan airglow monitor milik Radio Atmospheric Science Center, University of Kyoto. Hasilnya adalah data gelombang gravitas yang menunjukkan adanya transfer energi di daerah atmosfer atas

Gambar 5. Air Glow Monitor
Total Electron Content (TEC) meter dioperasikan untuk mengetahui karekteristik ionosfer memanfaatkan teknologi GPS yang relatif lebih handal daripada radiosonde atau Balon. Penelitian TEC terkini sudah diaplikasikan ke dunia penerbangan, geodesi, dan navigasi khususnya informasi koreksi posisi pengguna GPS.


Automatic Weather Station (AWS) diproduksi oleh Meteor Scientific Instrumentation merupakan peralatan stasion klimatologi pertanian otomatis, data langsung terekam ke dalam disk. Unsure-unsur cuaca yang diamati terdiri dari : Radiasi surya, Suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angina, suhu tanah, dan curah hujan.

Gambar 6. Automatic Weather Station (AWS)
Automatic Weather Station (AWS) diproduksi oleh Meteor Scientific Instrumentation merupakan peralatan stasion klimatologi pertanian otomatis, data langsung terekam ke dalam disk. Unsur-unsur cuaca yang diamati terdiri dari : Radiasi surya, Suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angina, suhu tanah, dan curah hujan.


Gangguan pada medan magnet bumi akibat adanya aliran angina matahari (solar wind). Indikasi gangguan tersebut diwakili oleh Indeks K yang diturunkan dari komponen H (Zonal), D (Meridional), Z (Vertikal) stasiun pengamat magnet bumi. Fluxgate Magnetometer yang terpasang di SPD Tanjungsari untuk menentukan variasi komponen H, D, Z dalam skala waktu tertentu

Gambar 7. Fluxgate Magnetometer
Gangguan pada medan magnet bumi akibat adanya aliran angina matahari (solar wind). Indikasi gangguan tersebut diwakili oleh Indeks K yang diturunkan dari komponen H (Zonal), D (Meridional), Z (Vertikal) stasiun pengamat magnet bumi. Fluxgate Magnetometer yang terpasang di SPD Tanjungsari untuk menentukan variasi komponen H, D, Z dalam skala waktu tertentu.




Peralatan Dasibi Ozon Monitor digunakan untuk mengukur konsentrasi ozon permukaan dengan metoda abosorpsi ultraviolet, memiliki akurasi yang cukup tinggi. Interval pengukuran setiap 12 sekon. Tahan beroperasi pada rentang temperatur 0-400 C
Peralatan telah dilengkapi dengan system pencatat digital, sehingga dapat dengan mudah dianalisis.

Gambar 8.Ozon monitor


Ionosonda vertical yang dioperasikan untuk pemantauan ionosfer di atas kawasan. Indonesia timur. Type IPS-51 kemudian dikembangkan menjadi type DBD-43 yang telah dilengkapi dengan interface card sehingga dapat diperoleh data digital. Pemancar dengan daya 5 kwatt dapat menjangkau sampai ketinggian 800 km di atas permukaan Bumi. Frekuensi kerja dari 1 – 22.6 MHz beroperasi selama 24 jam, dengan perioda pengamatan setiap 15 menit.

Gambar 9. Ionosonda IPS-51
Data yang diperoleh diolah dengan perangkat lunak yang telah tersedia, yaitu pola frekuensi versus ketinggian. Dari pola ini dapat ditentukan ketinggian, kerapatan electron dan ketinggian lapisan ionosfer.
i da


Fluxgate Magnetometer terdiri dari sensor geomagnet dengan mode ring core, mampu beroperasi pada rentang temperature -30 ~ +30C dan peka terhadap perubahan medan magnet Bumi. Sistem penerima sinyal dilengkapi perangkat lunak dan menghasilkan data digital yang direkam pada recorder digital type DCR 3MC dengan memory card 128 MB. Untuk penentuan posisi dan waktu universal (UT) dilengkapi pula dengan GPS monitor
Peralatan ini berfungsi untuk mengamati perilaku variasi medan magnet Bumi yang menggambarkan variasi medan magnet di magnetosfer. Data yang terekam terdiri atas tiga komponen yaitu H (zonal), D (meridional), dan Z (vertical) serta turunannya s

asi
Gambar 10. Fluxgate Magnetometer

G-Sound dibuat untuk menjawab kebutuhan akan alat ukur resistivitas (geolistrik) yang murah dan handal. Instrumen geolistrik ini di desain untuk pengukuran bergerak (portable) dengan kedalaman penetrasi arus mencapai 100 m s.d 150 m. Pada G-Sound tidak diperlukan adjusting SP dengan rumit, melalui tombol adjusting maka nilai SP terkoreksi secara otomatik. Hal ini sangat membantu untuk operator alat yang belum berpengalaman Dengan berat sekitar 1 kg menjadikan pekerjaan akuisisi data resistivity profiling ataupun sounding bertambah ringan. Teknologi Curent Source (pembangkit arus) yang terdapat pada G-Sound menjadikannya handal, berpengaman sistem anti short circuit, dimana kondisi hubungan singkat sering terjadi pada saat spasi AB (arus) terlalu dekat atau pada lapisan berimpedansi rendah. Dengan impedansi multimeter pada instrumen sebesar 10 MOhms dan resolusi 12 bit menjadikan pengukuran nilai tegangan dan arus sangat presisi dan akurat.
Teknologi yang diaplikasikan pada setiap instrumen geolistrik dengan sistem current sources dan anti short circuit dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengukuran dalam skala laboratorium misalkan mengukur resistansi media tanah (soil box), batuan (sampel core) dan lumpur. Dengan demikian G-Sound mendukung semua keperluan pengukuran baik di lapangan maupun di laboratorium.

Gambar 11. G-Sound Twin Probe


Gambar 12. G-Sound AG Twin Probe Resistivity (PC based)



Gambar 13. Soil box untuk pengukuran resistansi tanah (soil resistance) dan lumpur

engukuran kecepatan gelombang sonik insitu melalui panaan tabung tekanan tinggi (tertekan triaxial). Melalui studi iniitentukanilitas seismik 4D dan prosesing seismik 3D.
mbang P dan S secara akurat, karena spulsa tegangan bernilai 350 V dan lebar pul(NDT) melalui analisa citra ultrasonik tomografi ataupun analisa fisika batuan (rock physics). Dari citra tomografi (image slicing) dapat dianalisa keberadaan void, honeycomb, aliran fluida, dsb. Instrumen ini juga bermanfaat untuk menganalisa kekuatan bahan, beton misalnya, melalui penurunan parameter elastik dinamik. Dengan input ukuran panjang (dimensi), densitas dan waktu tempuh gelombang, dapat dihitung poisson’s rasio dinamik, shear modulus, young modulus, dsb. SOWAN sangat bermanfaat bagi teknik sipil, mekanika batuan, dan juga ahli geofisika untuk analisa fisika batuan (rock physic). Khusus untuk analisa fisika batuan, instrumen ini dapat dimodifikasi untuk simulasi pengukuran kecepatan gelombang sonik insitu melalui panambahan tabung tekanan tinggi (tertekan triaxial). Melalui studi ini dapat ditentukan fisbilitas seismik 4D dan prosesing seismik 3D.
Dalam seismik 4D, survey seismik 3D dilakukan sebelum dan sesudah steam/water injection untuk melihat sebaran minyak dan steam/water yang telah diinjeksikan. Tidak ada jaminan akan kesuksesan seismik 3D yang kedua untuk dapat melihat/memetakan sebaran steam/water dan minyak. Dengan modifikasi melalui alat ini dapat dilakukan studi simulasi/pemodelan fisis gelombang seismik pada core sampel dalam kondisi tertekan triaxial dan bersuhu tinggi (sesuai dengan keadaan insitu). Studi ini dapat melihat apakah gelombang seismik dapat
Deskripsi:
SOWAN adalah instrumen ukur kecepatan gelombang ultrasonik pada sampel batuan. Melalui alat ini dapat terbaca waktu tempuh gelombang P dan S secara akurat, karena pulsa tegangan bernilai 350 V dan lebar pulsa 1 ns. Instrumen ukur ini dapat digunakan untuk analisa kekuatan batuan, uji tak rusak (NDT) melalui analisa citra ultrasonik tomografi ataupun analisa fisika batuan (rock physics). Dari citra tomografi (image slicing) dapat dianalisa keberadaan void, honeycomb, aliran fluida, dsb. Instrumen ini juga bermanfaat untuk menganalisa kekuatan bahan, beton misalnya, melalui penurunan parameter elastik dinamik. Dengan input ukuran panjang (dimensi), densitas dan waktu tempuh gelombang, dapat dihitung poisson’s rasio dinamik, shear modulus, young modulus, dsb. SOWAN sangat bermanfaat bagi teknik sipil, mekanika batuan, dan juga ahli geofisika untuk analisa fisika batuan (rock physic). Khusus untuk analisa fisika batuan, instrumen ini dapat dimodifikasi untuk simulasi pengukuran kecepatan gelombang sonik insitu melalui panambahan tabung tekanan tinggi (tertekan triaxial). Melalui studi ini dapat ditentukan fisbilitas seismik 4D dan prosesing seismik 3D.
Dalam seismik 4D, survey seismik 3D dilakukan sebelum dan sesudah steam/water injection untuk melihat sebaran minyak dan steam/water yang telah diinjeksikan. Tidak ada jaminan akan kesuksesan seismik 3D yang kedua untuk dapat melihat/memetakan sebaran steam/water dan minyak. Dengan modifikasi melalui alat ini dapat dilakukan studi simulasi/pemodelan fisis gelombang seismik pada core sampel dalam kondisi tertekan triaxial dan bersuhu tinggi (sesuai dengan keadaan insitu). Studi ini dapat melihat apakah gelombang seismik dapat ‘mendeteksi’ (resolve) keberadaan steam/water dan seberapa besar keberhasilan survey 3D. Selain untuk fisibilitas 4D, alat ini juga digunakan pada analisa lanjutan untuk 3D seismik prosesing seperti pemodelan AVO pada perubahan saturasi water sebelum/setelah steam dan Inversi seismik.

0 komentar: